1. Budaya

Kota Manado dihuni berbagai kalangan etnis dan agama, di antaranya suku Minahasa, Sangihe Talaud, Bolaang Mongondow, Gorontalo, Tionghoa, Jawa, Batak, Arab, Maluku, Makassar dan sebagainya. Dan berbagai agama, mulai Kristen Protestan, Islam, Katolik, Budha dan Hindu. Meski berbagai etnis dan agama, masyarakat Kota Manado tetap hidup rukun dan saling bertoleransi. Sesuai semboyan masyarakat Manado yang berbunyi: “Torang samua basudara” yang artinya kita semua bersaudara.

2. Istilah Kawanua

Masyarakat Manado https://www.simoneetkurt.ch/casino-online/ sering disebut “Warga Kawanua”, yang dalam bahasa Minahasa memiliki arti “penduduk negeri”. Sebutan “Kawanua” juga diyakini berasal dari kata “Wanua”, yang dalam bahasa Melayu Tua (Proto Melayu) diartikan sebagai “Wilayah pemukiman”.

3. Pariwisata

Kota Manado menyimpan banyak destinasi wisata alam yang sudah populer di kalangan pelancong lokal maupun mancanegara. Di antaranya, Taman Nasional Bunaken yang sudah diresmikan UNESCO, Pulau Manado Tua, Pulau Siladen, Pantai Malalayang, Danau Tondano, Gunung Lokon, Gunung Klabat dan Gunung Mahawu.

4. Kuliner Pedas

Masyarakat Manado umumnya menggunakan banyak cabe dalam membuat masakan, tak ayal makan-makannya identik dengan rasa pedas. Sambal roa dan dabu-dabu merupakan Kuliner pedas yang paling populer dari Manado.

5. Kuliner Mainstream Kota Tomohon

Kota Manado memiliki destinasi kuliner https://uaetimes.ae/9gaming-poker/ yang cukup nyentrik dan menantang di kalangan orang biasa. Ini adalah pasar yang terletak di kota Tomohon, di mana para pedagang makanan di sana menyajikan olahan mainstream seperti: daging ular, tikus, kadal, dan masih banyak lagi.