Kenaikan jumlah kunjungan turis asing ini terjadi di sebagian besar

Menurut General Manager Hartono Lifestyle Mall Eric Samuel R, DMDP melakukan diversifikasi portofolio properti ke Yogyakarta karena potensi indeks tingkat konsumsi dan jumlah kunjungan wisatawan, terutama asal mancanegara, terus memperlihatkan kurva menanjak.

Data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) mengonfirmasi motivasi DMDP bahwa secara kumulatif, selama Januari-Agustus 2013, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 5,64 juta kunjungan yang berarti meningkat 8,28 persen dibandingkan periode yang sama pada 2012.

Kenaikan jumlah kunjungan turis asing ini terjadi di sebagian besar dari 19 pintu masuk utama, dan Yogyakarta mencapai persentase kenaikan rtp live tertinggi kedua. Jumlah kunjungan melalui Bandara Internasional Adi Sucipto menunjukkan peningkatan sebesar 47,16 persen. Jumlah ini hanya kalah dari Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang sebesar 92,02 persen.

“Selain itu, tingkat kepercayaan pasar seperti para peritel dan juga pengelola hotel sangat tinggi terhadap Yogyakarta, ketimbang kota-kota lainnya di Jawa Bagian Tengah. Bahkan, Mitra Adi Perkasa, sebagai pemegang lisensi merek-merek internasional, lebih memilih membuka gerai kelas menengah atasnya di sini,” papar Eric kepada Kompas.com, Jumat (6/12/2013).

Hartono Lifestyle Mall, aku Eric, akan diisi oleh peritel-peritel kelas menengah atas yang sesuai dengan klasifikasi hotelnya. Oleh karena itu, pihaknya mematok tarif sewa sebesar Rp 450.000 per meter persegi per bulan dengan biaya perawatan Rp 100.000 per meter persegi per bulan.

Peritel utamanya antara lain Parkson Department Store, Hypermart, ACE Hardware, dan Electronic Solution. Mereka akan ditemani oleh merek di bawah MAP, semacam Bershka, Pull and Bear, Marks and Spencer, Toman, Topshop, Linea, Ninewest, Samsonite, serta merek lainnya yang dibawa GAP. “Untuk zonasi hiburan, kami tengah mempertimbangkan bioskop XXI dengan Studio Premiere, dan Blitz Megaplex,” cetusnya.

Close Menu